DIKLAT HARI KEDUA, DARI MATERI HINGGA IKRAR BERBUNYI

Hari kedua Diklat Mizanuna menghadirkan alur kegiatan yang memadukan pendalaman ilmu, inspirasi organisasi, dan penguatan komitmen peserta. Suasana penuh semangat terasa di setiap sudut, menandai kelanjutan perjalanan acara yang telah dimulai sehari sebelumnya. Pagi itu, Sabtu, 27 September 2025 energi positif mengalir dengan agenda senam dan penampilan yel-yel kelompok. Dalam gerakan dan sorak sorai, terjalinlah kebersamaan yang kokoh, membangun chemistry antar anggota dan terbentuk solidaritas.

Kegiatan selanjutnya, sesi pertama diisi dengan materi Ke al Mizanan yang disampaikan oleh Mas Ainil Hana, salah satu sesepuh Divisi Sholawat. Dengan gaya tutur yang hangat, beliau mengajak para peserta menelusuri makna Al Mizanan sebagai titik keseimbangan antara spiritualitas dan kehidupan sosial. Beliau juga menjelaskan secara komprehensif, mulai dari sejarah berdirinya Al-Mizan hingga peranannya di masa pengabdian, memberikan gambaran utuh tentang esensi dan nilai-nilai yang menjadi landasan al Mizan. Berlanjut ke sesi kedua, materi Keorganisasian, Pemateri Mas Izmil Naufal Abdul khabir selaku Dewan Penasehat Organisasi Divisi Tafsir (DPO) yang membagikan wawasan tentang keorganisasian, beliau menekankan bahwa hidup berorganisasi itu indah dan membutuhkan kematangan. Menurutnya, organisasi yang efektif memiliki tiga hal penting : people (orang), kerjasama, dan tujuan. Beliau juga menyoroti bahwa UKM seperti JQH al Mizan ini menwarkan tujuan yang jelas dan pengembangan skill yang konkret. Dengan tanggung jawab moral, struktural, dan keaktifan, anggota al Mizan dapat berkembang dan menjadi bagian penting dari organisasi. Dalam penyampaian diakhir beliau memberikan kata kata yang membangkitkan semangat dan memberikan dorongan positif “Yakinlah dirimu, dan berbahagialah di al Mizan”

Menjelang sore, agenda dilanjutkan dengan materi Kedivisisan, dimana seluruh peserta berkumpul sesuai divisi yang telah dipilih. Masing-masing divisi kemudian memaparkan program kerja yang akan dilaksanakan, memberikan gambaran jelas tentang rencana dan target yang ingin dicapai. Terlihat jelas, ini bukan daftar rencana, melainkan janji untuk bergerak. Setiap ide seperti percikan yang menyalakan rasa ingin terlibat, rasa ingin berbuat.

Selepas jeda, suasana semakin hangat dengan pemutaran video konten yang dilombakan dari departemen multimedia untuk semua kelompok diklat, menampilkan rangkaian karya dan momen kreatif dari para peserta. Video konten satu persatu diputar secara acak. Tawa kecil pecah, tepuk tangan bergema. Tayangan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menunbuhkan kebanggan dan motivasi untuk terus berkarya dalam kebersamaan.

Senja menutup hari dengan prosesi Pembaiatan/Pengukuhan. Dengan nuansa gelap dimalam yang sunyi sedikit memancarkan cahaya dari lilin-lilin yang berdiri, ditutupnya mata semua anggota dibawah lantunan ayat suci al-quar’an membuat suasana semakin hening dan khidmat. Janji terucap pelan tapi pasti, mengikat semua peserta dalam ikrar yang jauh melampaui formalitas. Dari peserta menjadi keluarga. Dari sekedar hadir menjadi siap melangkah.

Hari kedua ini bukan sekedar rangkaian acara, ini adalah pengingat keseimbangan iman dan aksi tak datang dari teori , tapi dari keberanian meneguhkan hati. Mizanuna bukan hanya nama. Ia perjalanan, Ia Komitmen.