Sejarah Divisi Shalawat

Divisi shalawat ini muncul pada tahun 2003-2004. Terbentuknya divisi baru ini muncul dari divisi tilawah. Divisi shalawat berbeda dari divisi lainnya, yang hanya lebih menonjolkan pada individu, sementara divisi shalawat aktivitasnya lebih pada kolektivitas. Proses seleksi yang terus menerus membuat kompetisi antara kader yang satu dengan yang lainnya menjadi lebih sering terjadi. Maka, semangat untuk mengembangkan dari dalam rangka menjaga eksistensi dan pengembangan kualitas grup semakin tinggi. Olah vokal bagi para vokalis dan latihan rumus pukulan rebana dan seni marawis (musik khas Arab) menjadi ajang pengembangan diri pada masing-masing anggota. Kebutuhan atas variasi musik kontemporer juga menambah semarak latihan divisi ini. Berbagai macam alat music kontemporer telah coba dikombinasikan secara apik dengang karakter musik rebana group. Keyboard adalah musik yang paling sering digunakan dan perkusis-perkusi serta alat tradisional warisan budaya jawa seperti gamelan, bonang, bedug, patrol, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya divisi sholawat telah mengarah kepada seni musik modern. Dalam hal ini divisi sholawat dibagi menjadi beberapa aliran musik religi, yaitu hadrah klasik, hadrah modern (Mizanan), sholawat akustik, Sholawat Kontemporer/etnic, dan Arabic Ansamble.

Sama halnya dengan divisi lainnya, jaringan yang telah didapatkan oleh divisi shalawat sudah sangat luas. Beberapa kali perform dan mengisi acara di berbagai event seperti pembinaan rohani dengan media shalawat dengan beberapa tokoh di berbagai tempat instansi dan masyarakat serta berkolaborasi dalam hal kesenian dengan seniman-seniman Yogyakarta dan luar Yogyakarta.