17 Ramadhan Momentum Refleksi Kesadaran Beragama

Arus deras perubahan pola kehidupan seorang muslim yang dinamis dan positivis akan berdampak signifikan pada nilai-nilai dasar pada tatanan kayakinan melalui segala sesuatu keunikan dan keindahan penciptaan yang tidak terlepas dari Sang Creator yaitu Allah Swt sebagi dzat tunggal yang patut di sembah dan diyakini akan kebesaran dan keagungannya. Allah Swt menciptakan segala sesuatu tidak lepas da....

Ayat-Ayat Persatuan

Ibnu Katsir, "mereka dijamin terjaga dari kesalahan manakala mereka bersepakat." Allah SWT memerintahkan agar kita tidak saling memaki, membenci, dan merendahkan. Dalam Al-Qur'an juga disebutkan agar kita bersatu dan tidak bercerai-berai.....

Bersyahadat Sejak dalam Kandungan

Syahadat terjadi tepat setelah ruh ditiupkan ke janin manusia. Tepat sebelum ruh tersebut ditiupkan ke janin manusia, ruh kita telah melakukan perjanjian kepada Allah agar kita senantiasa menyembahnya. Namun ketika kita telah dilahirkan ke dunia, maka orang tua dan lingkunganlah yang membuat bayi yang suci itu dapat merealisasikan janjinya atau justru mengingkarinya.....

Gender dalam Tafsir Al-Qur'an

Di zaman Jahiliyyah, keadaan perempuan sama sekali tidak berharga. Derajatnya jika diumpamakan dengan angka adalah minus 1. Perempuan dianggap tidak berguna, mereka diperjual belikan, diwariskan, bahkan dikubur hidup-hidup. Para mufassir secara tekstual menilai bahwa Al-Quran lebih banyak memberikan hak kepada kaum lelaki daripada perempuan, namun mufassir kontekstualis memiliki pendapat yang berb....

Penistaan Agama

Agama bukanlah musuh, bukan juga sebuah jurang pemisah. Agama adalah sebuah alat untuk mempersatukan umat. Apabila agama telah mengalami penistaan, maka saat itu persatuan mengalami hal yang sama. Siapapun yang memecah persatuan, maka ia sejatinya juga telah memecah bangsa. Kata Gusdur, "Peran agama sesungguhnya adalah membuat orang sadar akan fakta bahwa dirinya bagian dari umat manusia dan al....

Metode “Kosong dan Berisi” dalam Memahami Al-Qur’an

Dalam menyikapi fenomena radikalisme ini, penulis tertarik menggunakan salah satu gagasan Gus Nadir yang disebut “Metode Kosong dan Berisi”. Gagasan ini membahas tentang pemahaman terhadap Al-Qur’an yang tepat, sehingga umat Islam bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam melalui pemahaman yang baik dan relevan untuk dijalankan. Metode ini dikemukakan oleh Gus Nadir dalam pengantar kitab tafsir ....