Puncak Perayaan Miladiyah al-Mizan ke-21, Habib Muhammad Himbau Generasi Muda untuk Mendulang Berkah melalui Majelis Shalawat

Dalam rangka puncak perayaan miladiyah ke-21, al-Mizan selenggarakan majelis shalawat dan pengajian maulid nabi bersama Ust. Sholeh Ilham, al-Habib Zaki bin Abu Bakar Assegaf, dan al-Habib Muhammad bin Yahya Baraqbah dari Solo pada Ahad (3/11), di Halaman Poliklinik UIN Sunan Kalijaga.
Dalam tausiyahnya, Habib Muhammad mengajak kepada hadirin yang didominasi oleh generasi muda untuk senantiasa mendulang keberkahan dengan menghadiri majelis-majelis shalawat seperti majelis maulid nabi pada malam hari itu. Majelis dimana disebut nama rosul, dan dibacakan kisah perjalanan hidup Rosulullah Muhammad SAW.
Harapanya dengan menghadiri kegiatan seperti ini, duduk, mendengarkan, faham maupun tidak faham akan memupuk kecintaan terhadap rasulullah. Dan apabila cinta terhadap rosulullah telah tertanam maka satu harapannya adalah untuk dicintai rosulullah.
Seorang muslim tidak akan dapat masuk ke surga Allah swt dengan membanggakan amal ibadahnya sendiri, melainkan dengan perantara pertolongan (syafa’at) Nabi Muhammad saw. “Kita bisa masuk ke surga adalah sebab rahmat dari Allah SWT, dan rahmat-Nya yang terbesar diletakkan pada Rosulullah Muhammad SAW. Maka jangan sampai kita membanggakan amalan kita, sombong dengannya, karena kita harus berwashilah pada nabi.” Jelasnya.
Habib Muhammad juga menghimbau kepada generasi muda untuk belajar dan tidak melupakan sejarah. Pasalnya orang yang faham akan sejarah tidak akan mudah digoyahkan oleh fatwa-fatwa yang menyesatkan.
Beliau mencontohkan dengan isu yang muncul bahwa hormat kepada bendera merah putih merupakan tindakan syirik (menyekutukan Allah SWT). “Dengan memahami sejarah al-Habib Ali (Jakarta) dan al-Habib Husain al-Muthohhar (Yogyakarta) maka hormat pada bendera bukanlah sebuah tindakan menyekutukan Allah SWT, melainkan suatu bentuk penghormatan kepada perjuangan kyai, habaib, dan juga para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.” Tegasnya.
Sementara itu puncak acara miladiyah al-Mizan ke-21 ini juga mempersembahkan Tahfizh Award, yaitu pemberian syahadah tahfizh anggota Divisi Tahfizh UKM JQH al-Mizan yang berjumlah 24 orang dengan 2 orang yang telah khatam al-Qur’an bil ghoib 30 Juz, 4 orang 10 juz, 8 orang 5 juz, dan 10 orang juz 30.
Selain itu turut menampilkan haflah tilawah dari al-Ustadz Herfan Said, S.Ag. yang merupakan qori’ internasional dari Gunung Kidul, Yogyakarta, serta penganugrahan bagi juara parade hadrah ibu-ibu dan juara panggung kreasi al-Mizan yang telah dilaksanakan pada hari sebelumnya.
(Ahfash-Ketua Bidang Multimedia UKM JQH al-Mizan)