Al-Qurra' Website Edition - Menumbuhkan Aksi Nyata al-Itsar dalam Kepedulian Sosial

Menumbuhkan Aksi Nyataal-Itsar dalam Kepedulian Sosial

Oleh: Qothrunnada Az Zahro

Divisi Tahfizh 2022

Dalam Islam, al-Itsar merupakan sikap mengutamakan kepentingan orang lain daripada kebutuhan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Al-Itsar mengarah pada sikap sukarela yang menunjukkan kepedulian dan menumbuhkan rasa empati pada diri seseorang kepada orang lain. Implementasi sikap al-Itsar dapat membentuk hubungan erat antar-individu sehingga memperkuat solidaritas. Dalam ranah yang lebih luas, nilai-nilai yang terkandung dalam al-Itsar mampu memengaruhi dan membentuk karakter posistif masyarakat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscara Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hambaNya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Dikisahkan tentang al-Itsar oleh al-Qurthubi rahimahullah dalam tafsirnya, Beliau berkata:

Ada seseorang yang kedatangan tamu yang ingin menginap, ia tidak memiliki makanan, kecuali untuk anak-anaknya maka ia katakan kepada istrinya, “tidurkanlah anak-anak, matikan lampu, lalu sajikan makanan untuk tamu kita.” Maka turunlah ayat al-Quran (surah al-Hasyr) “mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka sendiri sangat membutuhkan dalam kesusahan”.

Bentuk aksi nyata al-Itsar dapat kita temukan pada organisasi dan komunitas lokal maupun internasional yang menggerakan program sukarela untuk orang-orang yang membutuhkan. Contoh dari program sukarela tersebut diantaranya pemberian makanan kepada kaum dhuafa’, kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo untuk menyalurkan semangat dan empati, pengumpulan donasi pakaian untuk korban bencana alam, dan lain sebagainya.

Selain program sukarela, Islam juga memiliki syariat Rukun Islam yang menunjukkan aksi nyata al-Itsar, yaitu membayar zakat. Zakat sendiri sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk menyisihkan harta dan memberikannya kepada yang membutuhkan. Hal ini bisa menjadi sarana pemerataan pendapatan sehingga nantinya terwujud kesejahteraan sosial masyarakat. Kebahagiaan spiritual juga dirasakan oleh pemberi zakat karena mereka telah memberikan rezeki.

Selain melalui bentuk materi, aksi nyata al-Itsar juga bisa diberikan dalam bentuk dukungan emosional dan moral kepada orang lain. Terkadang yang dibutuhkan seseorang bukan sekedar uang atau barang, melainkan kebahagiaan dan ketenangan batin sehingga ia membutuhkan kehadiran seseorang yang bisa menjadi penasihat juga pendengar yang baik. Karena itu, meluangkan waktu untuk menyemangati mereka untuk tetap kuat dalam permasalah hidup juga menjadi bentuk kepedulian sosial dari al-Itsar.

Perlu diperhatikan pula dalam penerapan aksi nyata al-Itsar, mendahulukan orang lain hanya berlaku untuk urusan dunia, bukan masalah akhirat dan agama. Para ulama menganggap makruh penerapan al-Itsar dalam ibadah, karena akan membuat dirinya lalai terhadap ibadah kepada penciptaNya, Allah SWT. Seperti memberikan kesempatan orang lain untuk mengisi shaf sholat jamaah di depannya. Seharusnya ia bersegera untuk maju ke shaf terdepan dan berlomba mendapatkan tambahan keutamaan yang mulia dalam pelaksanaan sholat jamaah. Hal ini sesuai dengan dalil kaidah fikih:

“Mendahulukan orang lain dalam masalah ibadah, dibenci. Namun dalam masalah selain ibadah, disukai.”

Pada penerapan sikap al-Itsar dalam kehidupan sehari-hari, seringkali memiliki tantangan penghambat berupa kesibukan, persaingan, dan ambisi pribadi. Oleh karena itu, pendidikan karakter terkait al-Itsar dalam sekolah formal maupun nonformal perlulah diajarkan sekaligus dipraktikkan sejak dini. Selain itu, pemerintah dan lembaga sosial yang memfasilitasi program-program kepedulian sosial diharapkan turut serta membantu aksi nyata al-Itsar dengan memberikan dukungan dan arahan.

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler